Selasa, 10 Maret 2015

jalan-jalan ke air terjun tiu kelep

0 komentar
Pegal-pegal, tapi menyenangkan dan penuh tantangan. Ya, lumayan bisa buang frustasi sejenak. Ckckckck
kira-kira begitulah kesan saya setelah jalan-jalan ke Lombok Utara, tepatnya di kecamatan Bayan.

Perjalanan ke sana bisa dikatakan luar biasa. Bagaimana tidak? Mata kita akan dimanjakan oleh pemandangan alam yang masih alami. Pokoknya asri, sejuk, dan membuat saya ingin merentangkan tangan saya seperti gayanya Ros dalam film Titanic. Hwhehehe.



Di sepanjang jalan wilayah Pusuk, saya takjub dengan hamparan jurang yang menawan di sisi kiri jalan. Dari sana saya dapat melihat pemandangan laut dari kejauhan. Tidak hanya itu, di sepanjang jalan Pusuk saya dapat melihat teman-teman saya melompat kesana-kemari, dan ada juga yang diam saja di pinggir jalan memandangi kendaraan yang melewatinya. Yup, itulah dia temanku yang bernama nyemot alias monyet. Hehehe.





Banyak turis yang berhenti di sana untuk berbagi oleh-oleh makanan dan buah-buahan. Monyet-monyet lucu itu menerimanya dengan sopan loh. Mereka tidak banyak tingkah apalagi mencakar. Monyet yang manis. Hehe.




Setelah melewati Pusuk, saya pun bertemu dengan hamparan sawah yang indah.
Entah apa nama wilayah tersebut, saya lupa. Maklum faktor usia #padahal masih 21. Hihi ^_^


Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam #maklum bawa motornya ngerayap jadi agak lama. Kalau nggak ngerayap kayak saya bisalah sampai Bayan dalam waktu satu jam lebih#. Akhirnya kami sampai juga di rumah teman saya, di desa Anyar, kecamatan Bayan. Sampai di sana disambut oleh hujan rintik-rintik. Ini membuat saya sedikit kecewa. Karena sebenarnya saya ingin jalan-jalan ke pantai.
Sudah tidak sabar menahan keinginan saya, saya pun berani nekat dengan teman-saya. "Masa saya dateng jauh-jauh ke sini cuma buat tiduran aja? Kalau tiduran mah di kos juga bisa. Pokoknya  Saya harus maju terus pantang menyerah sampai titik darah penghabisan". Begitu bisikan egois menggema dalam hati saya. Ckckckckck.

Ditemani gerimis, saya dan teman-teman saya berjalan-jalan menyusuri pantai. #eit, tunggu dulu, ini temen beneran saya loh, bukan temen yang di Pusuk tadi. Hihi...
Dan, pantainya kelihatan muram, karena atapnya sedang mendung. Kuciwa kuciwa kuciwa.

Keesokan harinya saya dan teman-teman memulai perjalanan menuju sasaran utama. Air terjun Tiu Kelep namanya. Di sana cukup bayar 5 ribu rupiah untuk tiket masuknya.
Untuk sampai ke air terjunnya, saya melewati tangga seribu. Anak tangganya sangat banyak bahkan tidak sanggup saya hitung. Melihat hal tersebut tiba-tiba muncul pikiran aneh saya "Ini tempat cocok buat lokasi syuting film India. Artisnya bisa guling-guling di tangga seribu ini. Atau nggak bisa kejar-kejaran dari pohon yang satu ke pohon yang lain". Huhuhuhuuuu dasar penggemar India.


park-chairunnisa.blogspot.com


Yaaah. Setelah mendaki gunung lewati lembah #Nah loh. Keinget Ninja Hatori. Ckckckcck.
Saya akhirnya dikejutkan oleh nyanyian air terjun yang sudah nampak di depan saya.
Turis-turis mancanegara dan lokal berenang dan berpose di sekeliling air terjun.
Waoooow. Nggak sia-sia saya ngalahin Ninja Hatori, akhirnya lelah saya terbayar dengan keindahan air terjun ini. Subhanallah. Mahakuasa Allah yang menciptakan alam semesta.