Selasa, 19 Mei 2015

Ujian Hidup itu Perlu Kok

0 komentar
Beberapa hari ini kerjaanku mondar-mandir dari kos ke kampus.
Tiap hari skejunya ngecengin ruang dosen. Udah kayak tukang malak aja dah pokoknya.
Ya, begitulah nasib mahasiswa semester akhir, kerubut sana sini ngejer dosen, udah  kayak kuman ruang dosen dah. Aku tuh sebelum tidur sebenarnya niatnya kepingin nyantai, kepingin keluar sejenak dari hiruk pikuk jadi mahasiswa. Eh, belum juga meremin mata udah nongol sendiri tuh pikiran-pikiran tentang skripsi. Pikiran-pikiran tentang kapan yah bisa ketemu dosen ini dosen itu. Besok beliau ada di kampus nggak yah? eh kira-kira dapet nggak yah aku wisuda bulan ini? pokoknya pertanyaan berat itu keupdate sendiri di layar malem aku. Hggggh, kepala rasanya pingin pecah.

Kamu bisa aja nganggep apa yang aku ceritain ini berlebihan.
Tapi besok, kalo kamu udah masuk zona semestu alias semester tua, besar kemungkinan kamu bakal ketemu sama situasi yang sama kayak aku. Situasi ketika pertanyaan-pertanyaan yang paling nyakit  itu nongol bertubi-tubi. "Kapan wisuda?" "gimana skripsinya?" "udah kelar skripsinya?" atau bahkan pertanyaan yang paling miris ini "kapan nikah?" #ggggggh..... rasanya pengen garuk tembok sampe runtuh, ketemu dosen aja susah banget, boro-boro wisuda, apalagi mikirin nikah?" Oooogh sungguh teganya teganya teganya!!!!!!
Terus nih ya, kalau lagi umur-umur semestu gitu tuh,  kamu bakal anti banget deh sama yang namanya hari minggu apalagi tanggal merah, ckckckck. Detik demi detik akan terasa sangat cepat berlari, hari demi hari melaju gitu aja gak pake ngerem dikit kek. Huuugh, pokoknya pengenya untuk saat ini hari minggu tanpa libur, tanggal merah ditiadakan, dan kalo bisa bulan ini ditambahin lagi dua minggu, biar nggak ketinggalan yudisium, kekekekekek.

Hmmm, sayangnya harapan konyol kayak itu gak mungkin terjadi kan. So, menghadapi situasi yang menghimpit kayak gini, cukup dengan membubuhkan sedikit rasa enjoy #walaupunsulitbanget# tapi usahakan ada, karena tetap berusaha, berdoa'a kepada Allah, manfaatkan setiap waktu yang ada tanpa melalaikan ibadah, yakin bahwa semua yang diperoleh itu bukan karena kepintaran sendiri melainkan karena kebesaran-Nyalah yang telah menuntun dan menggerakkan hati dan minda, pokonya selalu mengingat Allah dalam suka maupun duka #janganingatAllahsaatbutuhaja *itu mah namanya gak tau malu wahai diriku*.
Aku percaya bahwa kesulitan yang sedang dihadapi ini adalah ujian dari-Nya, sabarkah aku dalam menghadapinya, larikah aku dari-Nya hanya karena aku sedang diuji dengan setitik kesulitan yang sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesulitan yang dialami oleh orang lain. Mungkin kamu berfikir bahwa aku sok bijak. Lah iya, emang aku lagi sok bijak ni, karena gini pemikiranku, aku baru diuji dengan masalah sedangkal ini, cuma susah ketemu dosen untuk keperluan wisuda loh, sedangkan orang lain mungkin ada yang sakit parah bahkan mungkin tidak bisa makan tiga kali sehari ataupun tidak bisa makan sama sekali. Alangkah durhakanya aku kepada Allah, jika aku semakin menjauh dari Allah dan melupakan Allah karena ujian yang Dia berikan, sedangkan saat Dia memberiku kesenangan, aku mendekatkan diri padanya. Ya Allah jauhkanlah aku dari sifat seperti itu, giringlah langkahku untuk selalu mendekati-Mu. Aku berusaha agar aku selalu mengingatmu dalam suka dan duka. karena hidupku akan hampa tanpa ujian dari-Mu. Aku tidak akan dapat membuka mata dan memetik hikmah untuk kebaikan hidupku di dunia dan akhirat jika tak ada teguran dari-Mu.
Aku sudah menulis target-targetku selanjutnya seperti yang disarankan oleh temanku, Ria Hikmatul. Di tengah ujian ini, kesulitan hidup yang aku alami ini, Aku percaya bahwa Allah melihat tulisanku, aku percaya bahwa Allah mendengar bisikkan doaku, Aku percaya Allah telah menuliskan skenario yang terbaik untukku, dan semua akan kuraih pada waktunya. So, ganbate!!!!! jangan banyak mengeluh dengan kesulitan yang sedang dihadapi, karena ujian hidup itu perlu kok....hidup itu nggak bermakna kalau nggak ada ujiannya. ^_^

Selasa, 10 Maret 2015

jalan-jalan ke air terjun tiu kelep

0 komentar
Pegal-pegal, tapi menyenangkan dan penuh tantangan. Ya, lumayan bisa buang frustasi sejenak. Ckckckck
kira-kira begitulah kesan saya setelah jalan-jalan ke Lombok Utara, tepatnya di kecamatan Bayan.

Perjalanan ke sana bisa dikatakan luar biasa. Bagaimana tidak? Mata kita akan dimanjakan oleh pemandangan alam yang masih alami. Pokoknya asri, sejuk, dan membuat saya ingin merentangkan tangan saya seperti gayanya Ros dalam film Titanic. Hwhehehe.



Di sepanjang jalan wilayah Pusuk, saya takjub dengan hamparan jurang yang menawan di sisi kiri jalan. Dari sana saya dapat melihat pemandangan laut dari kejauhan. Tidak hanya itu, di sepanjang jalan Pusuk saya dapat melihat teman-teman saya melompat kesana-kemari, dan ada juga yang diam saja di pinggir jalan memandangi kendaraan yang melewatinya. Yup, itulah dia temanku yang bernama nyemot alias monyet. Hehehe.





Banyak turis yang berhenti di sana untuk berbagi oleh-oleh makanan dan buah-buahan. Monyet-monyet lucu itu menerimanya dengan sopan loh. Mereka tidak banyak tingkah apalagi mencakar. Monyet yang manis. Hehe.




Setelah melewati Pusuk, saya pun bertemu dengan hamparan sawah yang indah.
Entah apa nama wilayah tersebut, saya lupa. Maklum faktor usia #padahal masih 21. Hihi ^_^


Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam #maklum bawa motornya ngerayap jadi agak lama. Kalau nggak ngerayap kayak saya bisalah sampai Bayan dalam waktu satu jam lebih#. Akhirnya kami sampai juga di rumah teman saya, di desa Anyar, kecamatan Bayan. Sampai di sana disambut oleh hujan rintik-rintik. Ini membuat saya sedikit kecewa. Karena sebenarnya saya ingin jalan-jalan ke pantai.
Sudah tidak sabar menahan keinginan saya, saya pun berani nekat dengan teman-saya. "Masa saya dateng jauh-jauh ke sini cuma buat tiduran aja? Kalau tiduran mah di kos juga bisa. Pokoknya  Saya harus maju terus pantang menyerah sampai titik darah penghabisan". Begitu bisikan egois menggema dalam hati saya. Ckckckckck.

Ditemani gerimis, saya dan teman-teman saya berjalan-jalan menyusuri pantai. #eit, tunggu dulu, ini temen beneran saya loh, bukan temen yang di Pusuk tadi. Hihi...
Dan, pantainya kelihatan muram, karena atapnya sedang mendung. Kuciwa kuciwa kuciwa.

Keesokan harinya saya dan teman-teman memulai perjalanan menuju sasaran utama. Air terjun Tiu Kelep namanya. Di sana cukup bayar 5 ribu rupiah untuk tiket masuknya.
Untuk sampai ke air terjunnya, saya melewati tangga seribu. Anak tangganya sangat banyak bahkan tidak sanggup saya hitung. Melihat hal tersebut tiba-tiba muncul pikiran aneh saya "Ini tempat cocok buat lokasi syuting film India. Artisnya bisa guling-guling di tangga seribu ini. Atau nggak bisa kejar-kejaran dari pohon yang satu ke pohon yang lain". Huhuhuhuuuu dasar penggemar India.


park-chairunnisa.blogspot.com


Yaaah. Setelah mendaki gunung lewati lembah #Nah loh. Keinget Ninja Hatori. Ckckckcck.
Saya akhirnya dikejutkan oleh nyanyian air terjun yang sudah nampak di depan saya.
Turis-turis mancanegara dan lokal berenang dan berpose di sekeliling air terjun.
Waoooow. Nggak sia-sia saya ngalahin Ninja Hatori, akhirnya lelah saya terbayar dengan keindahan air terjun ini. Subhanallah. Mahakuasa Allah yang menciptakan alam semesta.














Senin, 09 Februari 2015

0 komentar

Memandang saya kekanakan.
Tidak perhatian bahkan tidak bisa mnghibur kamu.
Km tdk prnh sdar km tdk prnh ksih celah untuk aku mmberikan smua itu.
Kmu bhkan lbh mmilih untuk brsnang snag dgn apa yg qm suka.

Bagiku. Saat aq brdiri ditengah hal yg aku sukai aku tdk akn mmblakangi hal yg pling aq sukai. Itu kamu.

Apapun stuasinya aku yg bodoh dan kekanakan hnya ingn brguna untkmu.
Aku menahn smua kkcwaanku dgn skp kamu sndrian.
Aku mnhan tangisku agr tdk brontak saat kamu ada.
Aku brusaha mmbuatmu trttwa.
Aku berusaha mmprthankanmu wlwpun aku qm sllu meminta aku untuk menjauhi hdupmu.  Aku brgdang mnunggu kamu plg krja.
Dn itu tdk prnh brbuah skalipun aku meminta kamu memenuhinya.
Yg aku trima adlh pngakuan bhwa aku  kekanakan. Aku memang bukan tipemu. Bukan yg kamu cari.

Kamu. Tidak dapat lagi melihat kesedihanku. Rindu. Kasih. Sayang. Cinta. Bhkan mereka mnjadi racun untukku sendiri.
aku ttp tdk mnylahkan kamu.

Aku juga lelah mnunggu kamu kmbali. Aku juga ingin prgi dari hidup kamu seperti prmintaanmu.  Tapi ini yg ksekian kalinya aku brusaha mnjauh tapi hatiku yg bodoh mlah tertatih tatih mncarimu kembali. Aku mmg malang dlm mncinta. "Mncintai satu lelaki saja" itu kelemahanku. Kelemahan yg mmbuatmu trganggu. Maaf. Aku tidk tau ap yg hrus dlakukan.

Selasa, 27 Januari 2015

Beli jalan sendiri aja

1 komentar
Hari ini saya baru aja adu klakson sama pengendara mobil. Kan gini ceritanya. Pas di lampu merah mobil itu berhenti di belakang motor yang saya kendarai. Nah tiba dah waktunya lampu hijau yang nyengir. Saya pun tancap gas #walaupun sebenarnya saya kecewa karena warna lampunya bukan warna favorit saya.

Nah, saat saya mngendarai motor saya dengan konsentrasi penuh dan hati-hati, mobil itu nglakson mulu. Sontak saya sampe megap-megap belok belokin motor saya sambil pelototin kaca spion. Jelas aja saya geram soalnya saya diklaksonin trus di dempetin sampe hampir jatoh sama motor saya.

Petir tiba-tiba menggelegar. Bendera perang telah dikibarkan #dalam khayalan saya sih. Hehe....
Haiiiyyaaa. Tak ada maaf bagimu. Kalau kata peribahasa yang sering saya denger itu 'air susu di balas dengan air tuba', saya maunya buat peribahasa 'air tuba dibalas dengan air raksa'. Huahuahua....
Saya nggak mau kalah. Saya bales nglaksonin tuh mobil. Saya klaksonin sepanjang dan sebanyak dia nglaksonin saya. Terserah orang-orang pada ngerutin kening ngeliatnya. Saya nggak perduli. Hmmm. Tapi tetep aja tuh mobil nggak mau kalah. Akhirnya saya yang mengalah #soalnya mobil itu udah kabur duluan  'Alias motor cetek saya yang nggak bisa nandingin kecepatan tu mobil'. Hiks hiks T.T

Akhirnya mobil itu pun nyeruduk jalanan sekencang mungkin. Saya cuma bisa ngomel dalem hati #mentang-mentang pake mobil serasa jalanan tuh punya dia sendiri. Biar cuma pake motor mah saya juga bayar pajak. Lha kalo ndak bisa sabaran mah  saya saranin mending ko beli jalan sendiri aja sekalian. Hehe

Jumat, 28 November 2014

Cara mengganti tema LINE

0 komentar
Line adalah sebuah aplikasi yang menurut saya sangat menarik. Saya anggap menarik karena di dalamnya ada banyak stiker yang unyu-unyu. Selain itu, temanya pun cukup membuat saya betah untuk berkecimpung di dalamnya. Ada tema cony dan tema si beruang. #entah siapa nama si beruang coklat# saya lupa saya lupa maaaaaa! #nadanya mei mei# :D
Oiya saya ingat sekarang... namanya si Brown. Heheh..

Nah, berikut langkah-langkah mengubah tema line kita:

1. Jika sudah masuk ke home, klik menu pengaturan.
2. Setelah masuk ke menu pengaturan, pilih menu tema.

3. Selanjutnya, klik menu tema lagi.

4. Setelah klik menu tema tersebut, akan muncul pilihan temanya. Ada tema ori, cony, dan brown. Pilih mana yang kita inginkan.


 Saya pakai cony, soalnya warna kesukaan saya... heeeheee.

 Kamu pakai yang mana? Kawaiiii neeee???? ^_^ °•○.•.○°•○°•○

Kamis, 09 Oktober 2014

1. Musim Semi di Musim Kemarau

0 komentar
Cinta.
Entah seperti apa kini wajah cinta di hidupku. Seingatku, terakhir kali aku menggelutinya ketika aku masih berkecimpung di bangku kelas 2 SMA. Saat itu aku menjalin hubungan yang katanya sih pacaran namanya, dengan salah seorang kakak tingkatku. Entah apa itu pacaran. Aku tidak terlalu perduli. Yang aku tau pada saat itu hatiku bergetar ketika aku tidak sengaja menangkap basah tatapannya terarah padaku. Hubungan aneh itu berjalan begitu mendebarkan, meski kami tidak pernah bepergian berdua. Dia memang sering mengajakku bepergian dan meminta hal-hal yang aneh padaku. Meskipun hatiku berdebar dan penasaran manakala ia mencoba menggodaku dengan permintaan-permintaan anehnya, aku tak kan bisa memberanikan diriku. Tidak bisa. Tidak ada alasan yang logis untuk memenuhinya. Dia masih sangat asing bagiku. Meski aku kerap kali menolak permintaannya, ia mengaku bahwa dirinya tetap menyayangiku. Aku yang sangat labil pun mengiyakannya begitu saja. Jalan sebulan, hubungan kami pun mulai dihinggapi oleh serangga bermuka baja. Serangga baja ini hadir begitu saja membawa celah di antara kami. Serangga ini bukannya tidak tahu akan keberadaanku di sisinya. Di tengah pengetahuannya, ia menjadi penyusup dengan liciknya. Menggoda orang yang aku kasihi. Mulanya sosok yang katanya sayang padaku ini tidak meladeni kehadirannya. Namun lambat laun ia terbuai tanpa sepengetahuanku. Katanya orang-orang zaman sekarang ya selingkuh juga ia dengan serangga baja itu. aku tak beranggapan demikian. Awalnya aku memang merasakan sebongkah kesakitan dan rasa perih karena dikhianati. Tapi kubiarkan mereka melanjutkannya, setelah aku tahu dari kakakku bahwa ternyata serangga baja itu telah memberikan apa yang tidak pernah aku berikan kepada sosok yang katanya menyayangiku.

Beberapa bulan kemudian, aku sudah cukup mampu menyapu bayang-bayang wajah khianat mereka dari layar mindaku. Namun tak kubuka sedikitpun jendela niatku untuk menjelajahi ruang kisah semacam itu lagi. Tak mau. Hubungan aneh yang pernah aku jalani itu masih menyisahkan luka yang sulit kuobati. Hingga masa SMA pun berlalu.

***
Empat tahun kemudian.
Aku melangkah tergopoh-gopoh melawan arus Mahasiswa yang baru saja keluar dari sarangnya. Kuambil posisi PW di bangku panjang di depan ruang dosen, meski jumlah penumpang di kursi  yang panjangnya kira-kira tiga dua setengah meter tersebut lumayan padat. Lalu lalang Mahasiswa di depanku membuat mataku cukup kewalahan menatapnya. Kuputuskan untuk memaku mataku dengan susunan kertas yang berisikan barisan vokal dan konsonan. Novel Karangan Ayu Utami cukup berhasil melayangkan imajinasiku. Meski tak sepenuhnya dapat kujiwai, setidaknya mampu mengalihkan pandanganku dari keramaian di sana.

Tiga menit kemudian, kulirik dari balik pintu ruang dosen, apakah dosen pembimbing skripsiku sudah hadir atau belum.
"Hmmh. Belum datang juga. Oh mungkin beliau masih ngajar ya? Tunggu aja deh." Kulanjutkan penantianku.
Beberapa menit berlalu, aku masih larut dalam cerita Manjali dan Cakrabirawa. Headset pun masih meneriaki pendengaranku dengan lagu kesukaanku, Tonight by Big Bang. Penat. Kukecilkan volume mp3, kasihan penyanyinya pasti berbusa karena dari tadi lagunya diulang-ulang terus. Barulah aku menyadari bahwa ternyata penumpang bangku itu sudah pada turun. Yang tersisa hanya aku. Dan seorang laki-laki di yang possisi duduknya di ujung kanan bangku. Sedangkan aku di ujung kiri bangku. Aktivitasnya sama denganku. Menjelajahi sebuah buku sambil mendengarkan lagu. Sepintas lalu kuperhatikan sosok itu. Rupanya kakak tingkat yang se-prodi denganku. Semester yang lalu, sempat aku memperhatikannya diam-diam. Kepintarannya mengobrak abrik teknologi dan stangkai kacamata yang bertengger di hidung mancungnya mengundang kekagumanku terhadapnya. Namun kekaguman itu tak mau aku lanjutkan. Aku kembali menggelitik ponselku, menambah volume mp3.

Sesaat kemudian datanglah seorang teman laki-lakinya. Dia duduk di tengah kami berdua.sesekali kudengar ia digoda oleh temannya.
"Ehm, yang lagi mojok berdua..."
"Eh? Apaan coba. Siapa yang mojok?"
"Ni kan, kamu sama si..." liriknya kutangkap dengan ujung mataku."
"Alaaah, udah deh ngaku aja."
"Ngaku apaan sih? Udah jangan berisik, orang lagi baca juga."
"Ya deh kalo gitu aku minggat. Gak enak ganggu dua sejoli di sini. Hahahah..." Laki-laki itu pun membiarkan kami berdua lagi. Ia kembali ke habitatnya.
Aku menguping pembicaraan mereka dari awal, meski headset masih terpasang di kedua telingaku, volumenya sudah kuperkecil sebelumnya, sehingga candaan mereka terekam dalam pendengaranku. Mendengar kalimat terakhir dari temannya itu, setelah sekian lama bersemayam dalam ketenangannya, jantungku berdebar tak ker!uan. Aku tak pernah segugup ini. Sehingga lembar buku yang terjepit di tangan kiriku bergetar. Kakak di sampingku itu mungkin tidak mebyadarinya.
Aku berusaha menoleh ke arahnya.Spontan jantungku semakin bertambah kecepatan "berapaacunya, disebabkan tatapanku bertabrakan dengan tatapannya. Sekilat mungkin kuarahkan lagi pandanganku. Kembali menyelami deretan huruf dalam novel yang kupegang. Hanya saja kali ini aku tak benar-benar membacanya. Fikirku berkeliaran tak tentu arah. Aku hanya mampu melontarkan pertanyaan dalam hatiku.
"Ada apa dengan jantung ini? Tiba-tiba saja deg-degan kayak gini. Fiuh! Semoga nggak ada yang merhatiin kalo tadi tanganku gemetaran."
Kakak tingkatku yang entah siapa namanya itu masih saja bertahan di situ. Aku ingin sekali angkat badan dari bangku itu, tapi entah kenapa muncul secercah perasaan bahwa aku senang saat ini. Aku ingin ini berlangsung lama. Kutenangkan diriku."Huuhsh! Apa-apaan aku ini. Jangan mau masuk ke lubang yang sama lagi. Cukup ketika SMA dulu aku berurusan dengan hal-hal seperti ini. Toh juga dia nggak kenal aku."

Cukup lama batinku berdiskusi apkah aku harus meninggalkannya atau aku harus menikmati kesempatan ini? Hingga akhirnya kupaksakan diriku untuk bangkit dari sana.
Kugiring langkahku menuju papan pengumuman yang terpampang di sebelah kiri  ruang dosen, tak cukup jauh dari bangku tadi. Kuperhatikan jadwal mengajar dosen . Ternyata dosen pembimbingku tidak punya jam mengajar hari itu.
" Lalu untuk apa aku nangkring di sini dari tadi?" Bukannya ketemu dosenku malah ketemu hal yang aneh tapi membuatku cukup tertarik untuk mengingatnya.

***

Wajah berhias kacamata itu...
"Ah, begitu jelas terekam di memori otakku." Kutumpahkan kegelisahanku dalam detik-detik menjelang tidur. Raut wajahnya ketika tatapan kami berpapasan. Entah bagaimana keesokannya. Meski aku masih takut-takut kembali menghampiri rona cinta, aku merasa ingin kembali ke bangku itu. Dimana aku dan dia hanya terpisah oleh sentuhan lembut sang angin.
 Diam-diam batinku bertanya, "Akankah ia menjadi tokoh utama dalam kisah cintaku?"." Akh tidak mungkin. Dia pasti tidak akan mengingatku." Entahlah, yang pasti aku merasakan bunga-bunga beterbangan disekelilingku. Ya, di tengah musim kemarau ini, semerbak musim semi membuncah dalam hatiku.Kupadamkan lampu kamarku dan bersiap-siap menjelajahi alam mimpi.
***


Kamis, 08 Mei 2014

DOWNLOAD LAGU TUM HI HO (Arijit Singh-Ost Aashiqui)

0 komentar
Setelah sekian lama mengasingkan diri dari dunia bloger, sekarang saya mahu memposting sebuah lagu kesukaan saya, disertai dengan lirik dan terjemahan liriknya. Lagu India yang satu ini merupakan salah satu lagu sountrack film yang berjudul aashiqui.



Langsung aja download lagunya  >>DI SINI

Lirik:

TUM HI HO



Hum tere bin ab reh nahi sakte
Aku tanpamu kini tak dapat hidup

Tere bina kya wajood mera 

Tanpamu apalah arti keberadaanku

Hum tere bin ab reh nahi sakte

Aku tanpamu kini tak dapat hidup

Tere bina kya wajood mera 

Tanpamu apalah arti keberadaanku

Tujhse juda gar ho jaayenge

Jika aku terpisah darimu

Toh khud se hi ho jaayenge judaa

Maka aku juga akan berpisah dari diriku

Kyunki tum hi ho

Karena hanya kamu

Ab tum hi ho

Sekarang hanya kamu

Zindagi ab tum hi ho

Kehidupanku kini hanya kamu seorang

Chain bhi, mera dard bhi

Ketenanganku juga rasa sakitku

Meri aashiqui ab tum hi ho

Cintaku sekarang adalah dirimu seorang

Tera mera rishta hai kaisa

Bagaimana hubungan kita in

Ik pal door gawara nahi

Aku tidak bisa jauh darimu walau untuk sesaat

Tere liye har roz hai jeete

Untukmu setiap hari aku bertahan hidup

Tujh ko diya mera waqt sabhi

Semua waktuku hanya untukmu

Koi lamha mera na ho tere bina

Tiada sedikitpun waktuku tanpa kehadiranmu

Har saans pe naam tera

Namamu ada di setiap hembusan nafask

Kyunki tum hi ho

Karena hanya kamu

Ab tum hi ho

Sekarang hanya kamu

Zindagi ab tum hi ho

Kehidupanku kini hanya kamu seorang

Chain bhi, mera dard bhi

Ketenanganku juga rasa sakitku

Meri aashiqui ab tum hi ho

Cintaku sekarang adalah dirimu seorang



Tumhi ho... Tumhi ho...
Dirimu Dirimu 

Tere liye hi jiya main

Hidupku hanya untukmu

Khud ko jo yun de diya hai

Aku telah memberikan hidupku untukmu

Teri wafa ne mujhko sambhala

Kesetiaanmu lah yang telah menjagaku

Saare ghamon ko dil se nikala

Menghapus seluruh duka dari dalam hatiku

Tere saath mera hai naseeb juda

Bersamamu nasibku terjalin

Tujhe paake adhoora naa raha hmm..

Setelah mendapatkanmu hidupku terasa sempurna



Kyunki tum hi ho
Karena hanya kamu

Ab tum hi ho

Sekarang hanya kamu

Zindagi ab tum hi ho

Kehidupanku kini hanya kamu seorang

Chain bhi, mera dard bhi

Ketenanganku juga rasa sakitku

Meri aashiqui ab tum hi ho

Cintaku sekarang adalah dirimu seorang



Kyunki tum hi ho
Karena hanya kamu

Ab tum hi ho

Sekarang hanya kamu

Zindagi ab tum hi ho

Kehidupanku kini hanya kamu seorang

Chain bhi, mera dard bhi

Ketenanganku juga rasa sakitku

Meri aashiqui ab tum hi ho...

Cintaku sekarang adalah dirimu seorang
 


Jumat, 25 April 2014

INDONESIA OH INDONESIA

0 komentar




Wajib Sebar!!
Biar Rakyat Indonesia Tahu & Berubah Ke Arah Lebih Baik ! Tunjukan pada Dunia & Guncangkan...! Kalo perlu mention/kasih tau ke presiden kita dan para pejabat/pemimpin negri ini, biar mereka tau dan MIKIR...!
TAHUKAH ANDA JIKA EMAS DI IRIAN DIBAGI RATA RAKYAT INDONESIA, AKAN KEBAGIAN TIGA TON SETIAP JIWA ???
Negara Terkaya di Dunia Itu Ternyata adalah Indonesia. Banyak sebenarnya yang tidak tahu di manakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur Tengah.
Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.
Dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.
Wooww… Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu.
baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.
1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.
Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya (penulis= suranegara) mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. = Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya. Seharusnya nama kota di sana itu bukan Tembagapura tapi Emaspura.
Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.
2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina.
3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.
Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.
4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.
5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia. dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.
6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.
Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi ? Kekayaan Alam Indonesia tdk seirama dgn kehidupan Rakyatnya yang miskin,terpuruk,melarat tak berdaya...
Oleh Sebab itu, Untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing, diucapkan TERIMA KASIH.
Dan rasa terima kasih KAMI untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 67 tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa ini..Pengorbanan kalian telah di sia-siakan oleh para Pemimpin yang hanya mementingkan keluarga,perut,& Partainya sendiri,Rakyat baru di tengok ketika PEMILU tinggal hitung Hari dengan mengharap suara & dukungan mereka...namun Ketika PEMILU usai,maka Rakyat kembali dicampakkan & kembali terjadi kesenjangan antara si kaya & si miskin,si kaya makin kaya & si miskin makin miskin...Para pejabat pemerintah makin kaya & rakyat makin miskin dibuatnya...kekayaan Alam Indonesia akhirnya kembali dinikmati oleh segelintir orang khusunya para pejabat,aparatur negara & Pihak Asing..Namun Rakyat hanya mendapatkan janji kosong berbuah dusta & kebohongan berbalut penderitaan ...
AKANKAH DISERAHKAN KEPADA PEMIMPIN DARI RAS KORUPTOR DAN PARTAI KORUPTOR ?... bisa-bisa NEGARA DAN PEMERINTAHANYA DIPRIVATISASI !!!!
NUSANTARA MILIK KITA SEMUA ! Let's Go 1234
Semoga negara ini cepet-cepet dipimpin oleh pemimpin yang bagus.
Aamiin.
Penulis : Seorang Nasionalis dan WNI
Sumber: FB

Rabu, 02 April 2014

Analisis Struktural Genetik Pementasan Drama Putri Mandalika

0 komentar

               ANALISIS STRUKTURAL GENETIK  PEMENTASAN DRAMA 

                                                   “PUTRI MANDALIKA”

1.     
Pengantar
           
        Kegiatan mengapresiasi dan mengekspresikan suatu pementasan drama tidak dibatasi, siapapun boleh melakukannya, terutama bagi para pelajar yang menjadi generasi penerus bangsa. Namun wujud dari apresiasi yang dicipratkan setiap individu pastilah berbeda-beda, bergantung dari luasnya pemahaman serta wawasan individu itu sendiri. Pemahaman terhadap pementasan teater yang mencerminkan realitas sosial, tak luput pula dengan pengasupan pemahaman baru bagi masyarakat, mengingat bahwa teater ini bersifat kolektif.
            Apresiasi adalah kegiatan menggauli karya sastra (drama) secara sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan, pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra (drama) (Effendi, 2002).  Merujuk dari definisi di atas, apresiasi drama ialah kegiatan menggauli pementasan drama secara mendalam, baik dengan menggunakan metode dalam teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli, sehingga menemukan pemahaman-pemahaman yang yang tersirat dalam pementasan tersebut.
            Suatu karya sastra tercipta lebih merupakan hasil pengalaman, pemikiran, refleksi, dan rekaman budaya pengarang terhadap sesuatu hal yang terjadi dalam dirinya sendiri, dan masyarakat. Strukturalisme genetik (genetic structuralism) adalah cabang penelitian sastra secara struktural yang tak murni. Ini merupakan bentuk penggabungan antara struktural dengan metode penelitian sebelumnya. Konvergensi (keadaan menuju satu titik pertemuan) penelitian struktural dengan penelitian yang memperhatikan aspek-aspek eksternal sastra, dimungkinkan lebih demokrat (Endraswara Suwardi, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta, 2003 : 55).
            Naskah-naskah dalam pementasan drama tidak lain adalah sebuah karya sastra. Pementasan teater merupakan cerminan dari kehidupan manusia, di dalamnya terkandung pesan-pesan bagi penikmatnya.  Pementasan teater merupakan bentuk visualisasi dari pada teks sastra atau gagasan, dan pada hakikatnya karya sastra itu tidak lahir dari kekosongan. Karya sastra merupakan bagian dari masyarakat. Nilai-nilai serta pandangan yang membahana dalam ruang-ruang kehidupan mempengaruhi suatu karya sastra. Dalam karya sastra pun tertuang pandangan-pandangan pengarang terhadap kondisi sosial pada masa tertentu. Segala pandangan yang dicuatkan oleh pengarang melalui karyanya bisa searah dengan paradigma yang dianut oleh halayak, dan bisa pula mendongkrak sebuah sisi yang tersirat dibalik sebuah paradigma tersebut.
            Menurut Semi (1984: 2) Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya.  Berkaitan dengan definisi di atas, sebagaimana drama dan teater merupakan bagian dari karya sastra yang mengulas lapis-lapis kehidupan-kehidupan manusia beserta segelintir problema-problema yang mengekori alur kehidupan manusia. Dalam pertunjukan teater terpampang watak-watak tiap tokoh yang akan mewakili akan menggambarkan konflik-konflik sosial yang ada dalam masyarakat.
Naskah “Puteri Mandalika” yang yang dipentaskan oleh beberapa mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Mataram merupakan naskah yang diangkat dari cerita rakyat Lombok Tengah. Dari  pementasan tersebut, mahasiswa lainnya bertugas untuk menganalisis muatan-muatan yang disampaikan dalam cerita tersebut.
            Para kreator menerapkan teknik serta seni yang berbeda-beda dalam menjajakkan cerita. Seperti halnya dalam pementasan drama “Putri Mandalika”, Jika kita memasuki dunia pementasan drama “Puteri Mandalika”, di sana tergambar realita-realita sosial yang kini mencuat di negeri kita. Penyusun naskah mengkreasikan cerita aslinya yang sebenarnya bercorak legenda ke dalam nuansa yang agak kocak dan modern, namun tetap mengandung nilai yang sama. Di sana digambarkan maraknya antusiasme jiwa-jiwa yang mengacungkan diri untuk menjadi penguasa, akan tetapi sebagian besar mereka tertarik karena sebatas ingin menggenggam kekuasaan saja, bukan karena hasutan hati nurani mereka untuk memakmurkan rakyat. Pengarang menyampaikan bahwa ambisi dan hasutan  bukanlah alasan yang tepat untuk dijadikan landasan utama dalam menjadi pemimpin rakyat, semua itu hanya berarti bahwa tujuan orang tersebut menjadi pemimpin hanya sekedar ingin memijak mimbar kekuasaan belaka, bukan untuk melindungi rakyat, akan tetapi rasa cinta yang tulus terhadap negerilah yang mampu menhidupkan dan memakmurkan rakyat.
            Penikmat diharapkan memperoleh pesan-pesan yang disampaikan dalam suatu pementasan, tidak hanya sekedar menyaksikan dan menjadikan sarana hiburan dan pengisi waktu saja. Untuk mengetahui muatan-muatan dalam pementasan tersebut, penulis menganalis  pementasan tersebut menggunakan tuntunan metode analisis teori struktural genetik, untuk menilik bagaimana pengunggahan fakta kemanusiaan, subjek kolektif , strukturasi, pandangan dunia serta pemahaman dan penjelasannya.
            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk Mendeskripsikan struktur intrinsik, mendeskripsikan genetika, mendeskripsikan pandangan dunia, pengarang dan subjek kolektif dalam pertunjukan “Putri Mandalika”




      2.      Pendekatan
-          Definisi Istilah
            Jika dilihat dari asal katanya, teater ini berasal dari bahasa Yunani “theatron” yang artinya adalah gedung pertunjukan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater merupakan gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya.
Pada dasarnya teater memiliki ikatan yang kuat dengan drama, sebab teater ialah kegiatan memvisualisasikan suatu teks drama. Dalam teater terdapat pemain-pemain yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam naskah drama yang telah ditentukan oleh sutradara, pertunjukan tersebut dipentaskan secara eksklusif di depan para penontonnya, pertunjukan bisa berlangsung di dalam gedung, maupun di luar gedung. Teater merupakan kegiatan merealisasikan fiktif oleh manusia dengan menggunakan diri atau tubuhnya sebagai pelakon yang didasari dari sebuah teks drama, yang diunjukkan dalam sebuah tempat pertunjukan, yang menggunakan  suara, gerak, dan dukungan instrumen pengiring. Teater menggambarkan kehidupan manusia melalui dialog, emosi dan adegan dalam pementasan.
Teater merupakan realitas fiktif, maksudnya bahwa teater ini merupakan sebuah pertunjukan yang diangkat dari sebuah naskah atau teks sastra yang dilakoni langsung di depan penonton. para aktor memainkan kisah lakon di atas pentas. Tugas aktor dalam hal ini adalah mengkomunikasikan ide serta gagasan pengarang secara hidup kepada penonton. Proses ini melibatkan banyak orang yaitu, sutradara sebagai penafsir pertama ide dan gagasan pengarang, aktor sebagai komunitakor, penata artsitik sebagai orang yang mewujudkan ide dan gagasan secara visual serta penonton sebagai komunikan. Teater terkadang juga disebut “drama” atau “sandiwara”. Kata drama berasal dari bahasa Yunani “dram” yang berarti “gerak”, sedangkan kata sandiwara secara etimologis berasal dari kata “sandi” (Jawa), yang berarti “rahasia” dan “warah” yang berarti “ajaran”. Sandiwara secara terminologis berarti “ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tidak terang-terangan”.
Dibandingkan dengan istilah teater, istilah drama lebih mencuat daripada istilah teater. Hal ini dikarenakan penggunaan  sebuah naskah drama di dalam pertunjukan teater. Dalam arti sempit, teater ialah drama yang dilakoni di atas tempat pertunjukan yang berpatokan dari naskah drama dan disaksikan langsung oleh penonton. Sedangkan dalam arti luas, teater adalah segala jenis tontonan yang ditunjukkan langsung di depan penonton. Sebenarnya   istilah   teater   merujuk   pada   gedung   pertunjukan, sedangkan   istilah   drama   merujuk   pada   pertunjukannya,   namun   kini kecenderungan  orang  untuk  menyebut  pertunjukan  drama  dengan  istilah teater.

-          Landasan Teoritis

            Strukturalisme genetik ditemukan oleh Lucien Goldman, seorang filsuf dan sosiolog Rumania-Perancis. Teori tersebut dikemukakan dalam bukunya yang berjudul The Hidden God: a Study of Tragic Vision in the Pencees of Pascal and the Tragedies of Racine, dalam bahasa Perancis terbit pertama kali tahun 1956. Strukturalisme genetik mencoba untuk memperbaiki kelemahan pendekatan Strukturalisme, yaitu dengan memasukkan faktor genetik di dalam memahami karya sastra. Strukturalisme Genetik sering juga disebut strukturalisme historis, yang menganggap karya sastra khas dianalisis dari segi historis. Goldmann bermaksud menjembatani jurang pemisah antara pendekatan strukturalisme (intrinsik) dan pendekatan sosiologi (ekstrinsik).
            Goldmann berpendapat bahwa struktur yang dipercayainya terdapat dalam karya sastra bukanlah struktur yang statis, melainkan hasil dari proses sejarah yang terus berlangsung, proses strukturisasi dan destrukturisasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat asal karya sastra yang bersangkutan (Faruk: 1999-12).
            Menurut Nyoman Khuta Ratna , Strukturalisme genetik adalah analisis struktur dengan memberikan perhatian terhadap asal-usul  karya. Secara ringkas  strukturalisme genetik sekaligus memberikan perhatian terhadap analisis instrinsik dan ekstrinsik. Secara definitif, menjelaskan lebih lanjut bahwa strukturalisme genetik adalah analisis struktur dengan memberikan perhatian terhadap asal-usul teks sastra. Pencetus teori ini percaya bahwa sebuah karya adalah struktur yang hidup, merupakan produk dari proses sejarah yang terus berlangsung, proses strukturasi dan destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat asal sebuah karya.
Menurut Faruk (2010: 56) konsep dasar yang turut membangun teori strukturalisme genetik adalah fakta kemanusiaan, subjek kolektif, strukturasi, pandangan dunia, serta pemahaman dan penjelasan. Konsep-konsep dasar itu berperan untuk membangun sebuah karya sastra. Lingkungan sekitar merupakan objek yang bisa dikembangkan oleh seorang pengarang dalam menghasilkan sebuah karya sastra.
Strukturalisme genetik merupakan teori yang menekankan adanya pemahaman bahwa individu bukanlah makhluk yang bebas. Tapi paham teori ini menekankan kenyataan individu tetaplah pendukung kelas-kelas sosial yang dalam masyarakat sehingga teks sastra dianggap sebuah representasi institusi sosial yang dapat berubah dan sarat pertentangan kelas (Taum dalam Wahedi, 2010: 13).  Strukturalisme genetik memahami segala sesuatu di dalam dunia ini, termasuk karya sastra sebagai struktur. Karena itu usaha strukturalisme genetik memahami karya sastra secara niscaya terarah pada usaha untuk menemukan struktur karya itu (Hudayat, 2007: 62).
Menurut Faruk (1999:13), strukturalisme genetik adalah teori sastra yang berkeyakinan bahwa karya sastra tidak semata-mata merupakan suatu struktur yang statis dan lahir dengan sendirinya, melainkan merupakan hasil strukturasi struktur kategoris pikiran subyek penciptanya atau subyek kolektif tertentu yang terbangun akibat interaksi antara subjek itu dengan situasi sosial dan ekonomi tertentu.
Menurut Faruk, (1999:12), fakta kemanusiaan adalah segala hasil aktivitas atau perilaku manusia, baik yang verbal maupun fisik, yang berusaha dipahami oleh ilmu pengetahuan. Aktivitas atau perilaku manusia harus menyesuaikan kehidupan dengan lingkungan sekitar. Individu-individu berkumpul membentuk suatu kelompok masyarakat. Dengan kelompok masyarakat manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk beradabtasi dengan lingkungan. Goldmann (dalam Faruk, 1999:13), menganggap bahwa manusia dan lingkungan sekitarnya selalu berada dalam proses strukturasi timbal balik yang saling bertentangan tetapi yang sekaligus saling isi-mengisi. Oleh karena itu, fakta kemanusiaan merupakan struktur yang bermakna. Menurut Endraswara (2003:55) semua aktivitas manusia merupakan respon dari subjek kolektif atau individu dalam situasi tertentu yang merupakan kreasi untuk memodofikasi situasi yang ada agar cocok dengan aspirasi, sehingga dalam hal ini manusia memiliki kecenderungan untuk berperilaku alami karena harus menyesuaikan dengan alam semesta dan lingkungannya. Oleh karenanya, fakta kemanusiaan dapat bersifat individu atau sosial. Menurut Damono (1979:43),  untuk menelaah fakta-fakta kemanusiaan baik dalam strukturnya yang esensial maupun dalam kenyataannya yang kongkrit membutuhkan sutau metode yang serentak bersifat sosiologis dan historis. Dengan fakta kemanusiaan dapat diketahui bahwa sastra merupakan cermin dari berbagai segi struktur sosial maupun hubungan kekeluargaan.
Subjek kolektif merupakan bagian dari fakta kemanusiaan selain subjek individual. Fakta kemanusiaan muncul karena aktivitas manusia sebagai subjek. Pengarang adalah subjek yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya di dalam masyarakat terdapat fakta kemanusiaan. Semua gagasan pengarang dapat dikatakan sebagai perwakilan dari kelompok sosial. Oleh sebab itu pengkajian  terhadap karya sastra tidak dapat dipisahkan dengan pengarang untuk mendapat makna yang menyeluruh. Menurut Juhl (dalam Iswanto, 2001:60) bahwa penafsiran terhadap karya sastra yang mengabaikan pengarang sebagai pemberi makna akan sangat berbahaya, karena penafsiran tersebut akan mengorbankan ciri khas, kepribadian, cita-cita, juga norma-norma yang dipegang teguh oleh pengarang tersebut dalam kultur sosial tertentu. Subjek kolektif adalah kumpulan individu-individu yang membentuk satu kesatuan beserta aktivitasnya. Goldmann (dalam Faruk, 1999:15) menspesifikasikannya sebagai kelas sosial dalam pengertian marxis, sebab baginya kelompok itulah yang terbukti dalam sejarah sebagai kelompok yang telah menciptakan suatu pandangan yang lengkap dan menyeluruh mengenai kehidupan dan yang telah mempengaruhi perkembangan sejarah umat manusia.
Mengenai konsep pandangan dunia, Goldmann  mengembangkan konsep mengenai pandangan dunia yang dapat terwujud dalam karya sastra dan filsafat. Menurutnya, struktur kategoris yang merupakan kompleks menyeluruh gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan-perasaan, yang menghubungkan secara bersama-sama anggota-anggota kelompok sosial tertentu dan mempertentangkannya dengan kelompok sosial yang lain disebut pandangan dunia (Faruk, 1999a:12). menurut Goldmann, struktur kemaknaan itu merupakan struktur global yang bermakna dan mewakili pandangan dunia (vision du monde, world vision). Penulis tidak sebagai individu, tetapi mewakili golongan (kelas) masyarakat (Satoto, 1986:175). Pada gilirannya pandangan dunia itulah yang menghubungkan karya sastra dengan kehidupan masyarakat. Latar belakang sejarah, zaman dan sosial masyarakat turut mengkondisikan terciptanya karya sastra baik dari segi isi atau segi bentuk dan strukturnya. Hal ini desebabkan oleh kenyataan bahwa pandangan dunia itu sendiri oleh Strukturalisme Genetik dipandang sebagai produk dari hubungan antara kelompok sosial yang memilikinya dengan situasi sosial dan ekonomi pada saat tertentu (Goldmann dalam Faruk, 1999:13).
Goldmann (dalam Suwardi Endraswara, 2003:57) berpendapat, karya sastra sebagai struktur bermakna itu akan mewakili pandangan dunia (vision du monde) penulis, tidak sebagai individu melainkan sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa strukturalisme genetik merupakan penelitian sastra yang menghubungkan antara struktur sastra dengan struktur masyarakat melalui pandangan dunia atau ideologi yang diekspresikannya. Oleh karena itu, karya sastra tidak akan dapat dipahami secara utuh jika totalitas kehidupan masyarakat yang telah melahirkan teks sastra diabaikan begitu saja. Pandangan dunia menurut Goldmann adalah istilah yang cocok bagi kompleks menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan-perasaan, yang menghubungkan secara bersama-sama anggota-anggota suatu kelompok sosial tertentu dan yang mempertentangkannya dengan kelompok-kelompok sosial lain. Sebagai suatu kesadaran kolektif, pandangan dunia itu berkembang sebagai hasil dari situasi sosial dan ekonomik tertentu yang dihadapi subjek kolektif yang memilikinya.
Langkah-langkah Penelitian dengan Metode Strukturalisme Genetik yang ditawarkan oleh Laurenson dan Swingewood yang disetujui oleh Goldman:
a. Mula-mula diteliti strukturnya untuk membuktikan bagian-bagiannya sehingga terjadi keseluruhan yang padu dan holistik.
b. Penghubungan dengan sosial budaya. Unsur-unsur kesatuan karya sastra yang dihubungkan dengan sosio budaya dan sejarahnya, kemudian dihubungkan dengan struktur mental yang dihubungkan dengan dunia pengarang.
c. Untuk mencapai solusi atau kesimpulan digunakan metode induktif, yaitu metode pencarian kesimpulan dengan jalan melihat premis-premis yang sifatnya spesifik untuk selanjutnya mencari premis general.
Merujuk dari langkah-langkah di atas, maka yang akan dilakukan adalah:
1. Mendeskripsikan struktur intrinsik pertunjukan “Putri Mandalika”
2. Mendeskripsikan genetika pertunjukan “Putri Mandalika”
3. Mendeskripsikan pandangan dunia pengarang dan subjek kolektifnya.



     3.      Hasil Analisis
1.      Kajian Unsur Instrinsik / Bedah Struktur Pertunjukan
-Tema
Menurut penulis, Tema yang diulas dalam pertunjukan “Puteri Mandalika” adalah tentang cinta dan kepemimpinan. Tema digambarkan melalui Sang Puteri yang mencintai rakyatnya. Karena ia begitu mencintai rakyatnya, ia tidak ingin menerima lamaran dari para pangeran manapun, sang puteri tidak ingin menyatkiti hati siapapun, dan menurutnya pangeran-pangeran itu datang untuk memenuhi keinginannya sendiri, bukan untuk rakyat, sedangkan Sang Puteri sangat ingin mencintai untuk menghidupkan dan memakmurkan seluruh rakyat, ia tidak ingin ada pertumpahdarahan lagi di negeri ini. Ia tidak ingin jika ia menerima lamaran salah satu pangeran, maka ia akan menyakiti yang lainnya, dan akan terjadi pertumpahan darah. Ini dapat dilihat dari dialog Sang Puteri “Aku hanya memikirkan bagaimana seluruh manusia di jagat ini bisa berdamai dan saling membantu dalam kehidupan dan cinta. Bukankah manusia itu diciptakan berbeda untuk saling mengenal, saling menenyempurnakan. Bukan saling menaklukkan apalagi saling menaklukan kanda.”  “Aku tidak akan memilih siapapun. Maafkan aku para pangeran yang perkasa, kuharap kalian bisa menjadi pemimpin yang bijak, tanpa harus menaklukkan satu sama lainnya. Maafkan aku bila aku pergi meninggalkan kalian saat ini, namun aku akan hadir setiap tahunnya, karena aku bukan untuk satu pangeran semata, aku adalah untuk kalian semua, aku adalah untuk rakyatku, untuk negeriku…”
“Maafkan aku jika aku mengatakan dirimu egois. Saat aku memintamu untuk memikirkan rakyat, kau justru memikirkan kepentinganmu sendiri. Dimana kelayakanmu menjadi seorang pemimpin sebuah negeri, bila kau hanya memikirkan keinginanmu sendiri?”

-          Tokoh dan Penokohan

1.                  Puteri Mandalika. Puteri Mandalika sebagai tokoh protagonis. Puteri Mandalika dalam pertunjukan ini diperankan oleh lima orang pemain.  Puteri Mandalika berjenis karakter (fisiologi) yang berjenis kelamin perempuan yang cantik jelita. Berjenis karakter (psikologi) yang sangat mencintai rakyatnya dan sangat bijaksana. Hal ini terbukti dari dialog sang Puteri “sebagai seorang raja yang memimpin rakyatnya, sesungguhnya bukan untuk menguasai sesuatu, tetapi justru sebagai pelaksana terhadap apa yang diinginkan oleh rakyatnya, dan sebuah negeri terbentuk bukan untuk mengusai negeri lainnya, tetapi untuk mensejahterakan rakyatnya.”
2.                  Pangeran Sawing. Pangeran Sawing termasuk dalam tokoh deutragonis (mempunyai karakter yang berbentuk flat) karena dari awal hingga akhir pementasan ia tidak menyerah meminta Puteri Mandalika untuk menjadi permaisurinya. Tokoh Pangeran Sawing berjenis karakter (fisiologi) sebagai seorang laki-laki, pangeran muda. Jenis karakter psikologinya sebagai pangeran yang agak lemah lembut. Hal ini terbukti dari dialognya yang tidak begitu keras, dan sesekali ia memohon dengan nada lirih kepada Puteri Mandalika bahwa dia benar-benar mencintai dan ingin mempersunting Puteri Mandalika. Dapat dilihat dalam cuplikan dialognya “Tapi aku sungguh mencintaimu, puteri Mandalika”.
3.                  Pangeran Lipur. Sama halnya dengan Pangeran Sawing, merupakan tokoh deutragonis yang memiliki karakter berbentuk flat, karena dari awal ia masuk hingga akhir sama halnya dengan Pangeran Sawing, bersikukuh ingin mempersunting Puteri Mandalika. Tokoh Pangeran Lipur berjenis karakter (fisiologi) sebagai seorang laki-laki muda, berjenis karakter (psikologi) sebagai seorang pangeran yang gagah perkasa dan keras. Hal ini terlihat dari dialognya “Rupanya kau belum kenal bagaimana keperkasaanku. Apakah aku harus menundukkanmu dengan pedangku ini?”
4.                  Pengawal Pangeran Sawing. Sebagai pengawal  atau yang berpihak pada pangeran Sawing,  mewakili tokoh PangeranSawing, yang dapat dibuktikan melalui dialog antara pangeran Sawing dan Si Pengawal ketika hendak melakukan perlawanan terhadap serangan pengawal pangeran Lipur. “
5.      Pengawal Pangeran Lipur

-          Plot

            Pada pementasan teater Puteri Mandalika, menggunakan alur maju (progresif). Cerita berawal dari kehadiran Pangeran Sawing yang hendak melamar Sang Puteri, lalu hadirnya Pangeran Lipur yang juga berkeinginan mempersunting Sang Puteri, hingga Sang Puteri  pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya, agar semua orang bisa mendapatkannya. Jika dilihat dari segi kriteria isinya, dalam pementasan Puteri Mandalika menuangkan pemikiran, perasaan serta keinginan yang ada dalam kehidupan manusia.

-          Setting

            Pada pertunjukan teater Puteri Mandalika ini, berlatar tempat di taman kerajaan tempat Puteri Mandalika bernaung. Latar waktu dalam cerita ini, menggambarkan suasana malam hari. Hal ini dapat dibuktikan dengan dialog dari pangeran Sawing kepada Sang Puteri  “Wahai Adinda puteri, maafkan aku jika aku mengganggumu dalam menikmati suasana malam ini.” Suasana yang ditunjukkan adalah, di awal cerita, suasana ketenangan yang bercampur sedih, ini tergambar ketika Sang puteri tengah duduk dan merenung dengan raut wajah yang sendu dan muram. Lalu suasana tegang ketika hadirnya Pangeran Lipur di tengah-tengah Puteri Mandalika dan Pangeran Sawing, pangeran Sawing dan pangeran Lipur beradu pedang karena memperebutkan hati sang puteri. Suasana lucu atau humor begitu terasa ketika salah seorang puteri Mandalika yang sebenarnya merupakan pemain laki-laki yang berperan pula sebagai puteri Mandalika hendak menelerai perkelahian antara pangeran Lipur dan pengawalnya melawan pangeran Sawing dan pengawalnya, dengan balutan kebaya yang anggun, tiba-tiba ia menampakkan karakter laki-lakinya. Hingga di akhir cerita, muncullah suasana sedih, ketika sang puteri memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, agar tidak ada kekecewaan yang bisa menimbulkan pertumpahan darah, dan semua orang bisa mendapatkannya.

-                   Amanat
           
 Amanat yang terkandung dalam lakon Puteri Mandalika ini ialah, yang pertama, sistem kepemimpinan suatu negara hendaknya tidak mengincar-incar dan memanfaatkan kekuasaan untuk menindas negara lainnya, melainkan seharusnya bersama-sama mengumpulkan kekuatan untuk menciptakan perdamaian dunia. Menjadi seorang pemimpin bukanlah untuk menguasai dan  mengedepankan pemenuhan kehendak serta kepentingan sendiri, melainkan melaksanakan sesuatu untuk kepentingan rakyat.  Hal ini diperoleh dalam perkataan  Puteri Mandalika kepada Pangeran Sawing “Sebagai seorang raja yang memimpin rakyatnya, sesungguhnya bukan untuk menguasai sesuatu, tetapi justru sebagai pelaksana terhadap apa yang diinginkan oleh rakyatnya. Sebuah negeri terbentuk bukan untuk menguasai yang lain, tapi sekali lagi untuk mensejahterakan rakyatnya!” dan “Apakah untuk memakmurkan negeri sendiri harus dengan merusak dan menghancurkan negeri lainnya?”
Kedua, Niat untuk menjadi pemimpin, bukanlah bersatu untuk menguasai dan menindas kelompok lain, akan tetapi mengumpulkan kekuatan untuk mempersatukan rakyat agar bisa saling berdamai, saling membantu dalam kehidupan dan cinta, karena pada hakikatnya manusia diciptakan berbeda untuk saling menyempurnakan, bukan untuk saling menjatuhkan dan memusnahkan. Ini dapat terlihat dari bagian dialog sang puteri “Aku hanya memikirkan bagaimana sekuruh manusia di jagat ini bisa berdamai dsn salinh membantu dalam cinta dan kehidupan. Bukankah manusia diciptakan berbeda untuk saling mengenal, lalu saling menyempurnakan? Bukan untuk saling menaklukan, apalagi saling memusnahkan!”
Ketiga, tersirat amanat bahwa mencintai itu untuk saling menghidupkan, bukan untuk menjatuhkan yang lain. Hal ini tergambar ketika Pangeran Sawing mengatakan bahwa ia mencintai Puteri Mandalika, akan tetapi obsesinya akan kekuasaan selalu saja mengiringi argumennya. Dapat di lihat dalam dialog ini:
Pangeran Sawing: “Tidak Adinda Puteri, kekuasaanmu tidak akan pudar ditelan zaman, dan bila kau menjadi permaisuriku, tentunya aku dapat menggabungkan dua buah kerajaan besar, sehingga kekuasaanku tak akan bisa ditaklukkan oleh kerajaan manapun di jagat ini.
Puteri Mandalika: “Oh… sungguh pemikiran yang picik!”
Pangeran Sawing: “Apa maksud perkataanmu Adinda?”
Puteri Mandalika: “Apakah semua laki-laki begitu terobsesi dengan kekuasaan? Cinta                    sesungguhnya tidak memiliki hubungan dengan penaklukan.                                   
Cinta adalah kehidupan, sehingga ia menghidupkan manusia yang mengalaminya, bukan untuk menaklukan, apalagi untuk  saling memusnahkan!”
-             

     Gaya Bahasa


            Dalam pertunjukan drama “Putri Mandalika”, para pemainnya menggunakan gaya bahasa Indonesia sehari-hari, hal ini telihat ketika unsur komedinya dicuatkan. Selebihnya menggunakan bahasa Indonesia yang resmi, Gaya bahasa hiperbola, terlihat dalam dialog pangeran Sawing yang memuji putri Mandalika “…Sungguh, mereka tidak bisa melukiskan keelokanmu dan keindahanmu dengan seribu cerita dan sejuta kata-kata…” “…Sorot pandang matamu seolah membelah dadaku, menusuk-nusuk jantungku, dan menggetarkan jiwaku…”
-          Pusat Pengisahan
            Pusat pengisahan dari teater ini nampaknya didasarkan dari cerita rakyat Lombok Tengah, yaitu cerita Putri Mandalika (Nyale). Namun dalam pertunjukan ini disulap menjadi istimewa, menghibur, lebih kontekstual dan benar-benar memanah realitas yang tengah bergelimang di masa kini.

2.      Hubungan Karya Sastra dengan Kondisi Sosial
Pertama-tama, jika ditinjau dari segi ekonomi, lakon Putri Mandalika ini menggambarkan kehidupan ekonomi di Indonesia yang kini tengah membuat sebagian rakyat menengah dan rendah pontang-panting dan terpincang-pincang mengikuti segala kebijakan pemerintahan yang katanya untuk kebaikan rakyat.  Dilihat dari kapan dilakoninya cerita ini, selaras dengan peristiwa kenaikan BBM di tahun 2013 yang nampak menyusahkan sebagian rakyat Indonesia.  Hal itu terbukti dengan adanya dialog dari Pengawal Pangeran Lipur yang menyinggung tentang kenaikan BBM. Di sini digambarkan bahwa kondisi ekonomi sebagian masyarakat Indonesia semakin terhimpit dengan kebijakan-kebijakan dalam naungan politik kekuasaan tersebut. Tindak korupsi semakin lama semakin menjepit kondisi ekonomi sebagian rakyat.
Ditinjau dari segi sosial budaya, dalam lakon Putri Mandalika digambarkan bahwa  dari jaman dulu hingga sekarang, para pelakon penguasa masih saja memuja-muja kekuasaan, bahkan sebagian kelompok-kelompok dijadikan tumbal keterobsesiannya untuk tetap meraih pedang kekuasaan. Perahu kekuasaan di negeri kita ini masih saja mengapung  dalam  bejana kebiasaan dan hobi yang ironis. Budaya korupsi, kolusi dan nepotisme semakin merajalela di negeri ini.  Penggambaran Putri Mandalika yang sangat mencintai rakyatnya, sangat mengharapkan perdamaian dan manusia hidup dengan saling mencintai agar saling menghidupkan, mewakili keinginan rakyat   yang dari dulu hingga pada saat ini belum terpenuhi, bahwa yang dibutuhkan oleh rakyat adalah pemimpin yang mau memimpin karena mencintai negeri dan rakyatnya, bukanlah pemimpin yang hanya ingin tampil eksis di atas singgasana kekuasaannya. Sehingga dengan kekuatan cinta itu ia akan berusaha mencari cara dan merangkul satu sama lain untuk menata bagaimana memperjuangkan kemakmuran rakyat  dan perdamaian di bumi ini, bukan malah mengadopsi obsesi dan keegoisan kekuasaan semata yang malah mengahancurkan rakyat.
Dilihat dari segi politik, melalui lakon Putri Mandalika ini digambarkan bahwa, sebagian orang yang sebelum menjadi pemimpin berdesak-desakkan menaklukkan hati rakyatnya untuk menyandangkan ambisinya untuk menguasai. Akan tetapi setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka mengayuhkan dayung kekuasaan mereka untuk memperluas ambisi pribadinya, sementara si rakyat terhempas begitu saja didepak dayung sang penguasa. Hal ini terlihat  dari petikan dialog pangeran Sawing dan Putri Mandalika:
Pangeran Sawing: “…Dan bila engkau menjadi permaisuriku, tentunya aku dapat                           menggabungkan dua buah kerajaan besar, sehingga  kekuasaanku akan bertambah besar, dan tidak akan bisa   ditaklukkan oleh kerajaan manapun di jagat ini.”
Putri Mandalika: “Oh…sungguh pemikiran yang picik!”
Pangeran Sawing: “Apa maksud perkataanmu adinda?”
Putri Mandalika: “Apakah semua laki-laki begitu terobsesi dengan kekuasaan?                               Cinta sesungguhnya tidak memiliki hubungan dengan penaklukkan. Cinta adalah kehidupan, sehingga  ia mampu menghidupi yang mengalaminya, bukan untuk menaklukkan,                                      apalagi untuk memusnahkan pihak lain!”
Pangeran Sawing: “Aku tidak bermaksud menaklukkanmu Adinda Putri, justru  saat ini akulah yang takluk dihadapanmu.
Putri Mandalika: “Lalu apa maksud Kanda Pangeran dengan memiliki kekuasaan yang lebih besar, tanpa dapat ditaklukkan oleh kerajaan  lainnya?”
 Bahkan sisihan hasil jerih payah mereka yang katanya untuk negeripun tertelan ombak begitu saja, bukannya semakin makmur negeri ini, malah semakin terpelungkup di bawah gelagat penguasa yang tak bermodalkan cinta. Selain itu, nampak keprihatinan akan peristiwa perebutan wilayah antara Indonesia dan Malaysia, peperangan  antara Israel dan Palestina  yang hingga saat ini masih membuncah, keprihatinan dan kesedihan karena peristiwa tersebut telah menelan banyak jiwa. Kedua peristiwa ini yang timbul akibat dari ambisi untuk menguasai. Hal ini diperoleh melalui petikan dialog Putri Mandalika “Aku tidak menolak lamaranmu, Kanda. Aku hanya memikirkan, begitu banyak manusia yang telah menjadi korban peperangan yang terjadi di belahan bumi ini.”
3.      Hubungan Karya Sastra dengan Pandangan dunia
      Berkaitan dengan cerita dalam lakon Putri Mandalika ini, termuat paradigma masyarakat yang sudah berkembang, yaitu seperti yang kita ketahui bersama bahwa tujuan negara kita adalah  melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Namun dalam cerita ini diperlihatkan bahwa pada kenyataanya, keempat filosofi yang selalu diikrarkan di tiap-tiap upacara tersebut berlaku menyimpang pada rana realisasinya. Tangan-tangan kekuasaan semakin mengikis keempat tujuan mulia tersebut, sementara mulut-mulut kekuasaannya mengikrarkan namun sekedar berbuih begitu saja.
           







DAFTAR PUSTAKA

            Anonim. 2008. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
            Faruk, Dr. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra. Jakarta: Pustaka Pelajar
            http://ayuniedellblue.wordpress.com/2012/06/17/strukturalisme-genetik/
            http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/teori-strukturalisme-genetik/
            http://simungilberkreasi.blogspot.com/2012/09/contoh-makalah-apresiasi-drama-     indonesia.html
            http://siti-lailatus.blogspot.com/2012/12/analisis-naskah-drama-bila-malam.html
            http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-seni-teater.html